Hai hai
Malam semua 😊
Aku lagi nggak tau nih. Kok berasa lama banget nggak curhat sama kalian. Juga suasana hati lagi entahlah. Mungkin karena dari kemarin lagi ngerasa capeeeek banget. Capek tenaga capek pikiran. Tapi mudah-mudahan selalu sehat. Aamiin
Jadi, aku pingin curhat aja. Beberapa waktu yang lalu aku itu duduk bareng adek-adek angkatan di kantin kampus. Berasa udah lulus pun masih tetap berkeliaran. Haha. Nggak tau aku suka aja sama suasana kampus, kerasa euphoria masa-masa asyik di sana. Buat aku tiap sudut kampus itu asyik selama ada kegiatan bersastra. Dan di sana aku menemukannya. Seperti rumah, tempat yang selalu bisa menerima aku kembali.
Adik-adik tingkatku itu, entah bagaimana, seneng dengerin aku ngomong, apalagi kalau ngomong soal tulisan. Nah, di meja kantin itu akhirnya tercetus satu argumenku.
"Kalau orang mau keliatan, gimana ya, katakanlah bijak, disegani, atau semacamnya, kita emang harus kaya. Kaya uang, kaya ilmu, kaya senyum, kaya sopan santun, tapi janga kaya monyet. Hihi... Dan jangan lupa kewajiban sebagai orang kaya itu inget kalau harta yang kita miliki, 2,5 nya punya orang lain. Jadi ketika kita memberikan ilmu yang kita punya kepada orang lain, percayalah nggak akan ada yang habis."
Nah memang iya. Mereka itu selalu merasa aku memberikan begitu banyak kepada mereka. Tanpa mereka tahu, sebenarnya aku yang mendapat banyak dari mereka. Tanpa mereka, ilmuku tidak sampai seperti sekarang.
Menulis adalah kegiatan yang benar aku cintai. Maka mereka dan bersama mereka aku selalu dikelilingi cinta. Aku bahagia, bagaimanapun itu. Jadi lewat ini aku ingin mengucapkan terima kasih. Sudah ada dan menjadi bagian tak terpisahkan dalam ceritaku. Mari menulis dan berkarya bersama. 😘
No comments:
Post a Comment