Wednesday, May 3, 2017

Kamu


Semua air, pasti muaranya ke laut.
Langit, laut, bulan. Memandang mereka selalu mencipta tenang yang tak mampu aku jelaskan. Tiba-tiba saja, merasuk. Mereka seperti memiliki dapur Tuhan yang entah di mana mereka letakkan.

Langit, selalu bisa meracik warna biru, jingga, hitam, pun kelabu. Bulan yang mampu mencipta pendar yang indah. Laut yang memiliki kualitas debur yang langsung diatur oleh tangan pencipta.
Aku selalu suka menikmati alunan debur.
Dan bertemu denganmu, aku seakan merengkuh ketiganya atau bahkan lebih. Semesta ada padamu dan aku tenang bersama kamu.
Seperti lautanku sendiri, yang diletakkan pada cangkir penggantikan kopiku. Disajikan khusus untukku dan mampu kusimpan di mana pun kusuka, kunikmati kapan saja aku mau.
Kamu, adalah alunan debur milikku sendiri. Pendar cahaya bulanku sendiri, langit kekar yang khusus menaungi aku.
Bersama kamu, aku selalu setenang itu, semestaku.

ai

No comments:

Post a Comment