Saturday, September 30, 2017

Soto Sumur

Naskah ini telah saya ikut sertakan dalam lomba Sastra dan Seni FIB UGM 2017

            Tardi enggan untuk sekadar duduk di depan warung yang seolah berubah sekejap menjadi seperti rumah makan. Walau dalam hati dia ikut mengucap syukur, pelanggan Soto Sumur tidak sama enggan dengan dia, untuk naik ke lantai dua. Warung itu masih tetap ramai orang-orang necis, seperti biasa. Sudah delapan bulan, hampir seperti usia kandungan, Soto Sumur tutup dari kios di pasar —pindah ke depan rumah Udin, pemilik warung. Untung tidak sampai gulung tikar.