Sunday, April 30, 2017

Kelas Menulis #2 - Tips Menulis Cerita


Membangun Rasa ke-2


Selamat Siang Kawan ^^

Semoga panas kali ini tidak lantas membuat kita panas, dan hati kita tetap terselubung sejuk. Amin.

Niatnya mau istiqomah banget bikin atau bagi-bagi tips seputar tulisan. Mudah-mudahan selain bisa beneran istiqomah, tulisanku juga bisa bermanfaat buat kalian yah :D
Gimana yang kemarin? Udah dicoba kah?

Boleh loh, kalau ada pertanyaan langsung bubuhkan di kolom komentar. Akan dengan senang hati buat saya pribadi menerima diskusi.

Banyak dari kita, ketika menulis rasanya nyendat. Ide udah nangkring di otak tapi bebal waktu mulai dituangkan ke tulisan. Saya sering kali mendapat curhatan macam itu.
Caranya gimana sih Kak biar kita lancar menulis? Maka jawaban paling akurat adalah -- Tulis!

Serius pakek banget, nggak ada cara lain selain menulis. Tetap menulis, terus menulis. Mau jadi penulis caranya gimana sih Kak? Ya menulis caranya. Kalau sampai tulisan kita rasanya ngga ngalir, berarti kita kurang nulis, dan jangan lupa, kurang baca juga. Karena Saudara kembar dari membaca ya memang menulis. Siapa yang suka nulis tapi ngga suka baca, perlu diragukan tulisannya. :D

Berkenaan dengan membangun rasa (lagi) ya.

Ini berdasarkan riset langsung dan saya alami sendiri. Ternyata, ketika menulis cerpen, tidak dilakukan pada satu waktu, artinya saat menulis ada acara bersambung dan dilanjutkan menulis di lain hari, bikin feel dalam cerita kita suka nggak sinkron. Kadang, tulisan yang sudah lebih dulu ada, punya feel yang jauh lebih kuat ketimbang yang disambung karena rasa kita sudah berbeda. Bahkan, yang sering kali terjadi, tulisan itu malah nggak selesai. Nah, alangkah bijak kita kalau punya kesediaan menyelesaikan.

        Kalau kata Mbak Dewi Lestari, penghargaan sebuah karya adalah bukan ketika karya itu dibaca, tapi ketika karya itu berhasil selesai.

Artinya, kita sebagai penulis harusnya punya kemampuan memberikan penghargaan terhadap diri sendiri, terlebih kepada karya kita.

Untuk mengatasi masalah seperti itu (buntu, bebal, stuck, dll) yang perlu kita lakukan saat menulis adalah.
  • Persiapan : Persiapan sebelum kita menulis itu perlu banget. Misal, kita target waktu jam berapa harus selesai, ruang mana yang akan kita gunakan untuk menulis (pilih yang menurut kita paling nyaman), minum atau permen bagi yang bisa nulis sambil ngemil, musik (ini saya perlu banget) buat yang terbiasa nulis pakek musik. Pokoknya persiapkan segala macam hal yang kalian butuhkan agar kalian bisa fokus.

    Selain itu, persiapan yang paling penting adalah : SKEMA TULISAN.

    Nah, bagi yang belum terbiasa nulis sekali jadi, alangkah baiknya menggunakan skema atau kerangka. Tulis poin-poin yang mau kalian tulis secara terperinci. Skema sangat memudahkan kita (terutama yang baru mulai menulis) untuk menuliskan cerita kita. Selain bisa sistematis, kemungkinan besar cerita kita juga bisa selesai saat itu juga.
  • Yakin : yakinlah kalau tulisan kita bakal selesai. Selama kita yakin dan ada usaha mewujudkan, pasti bisa. Apa sih yang nggak bisa di dunia ini selain gigit kepala sendiri? Haha! So, yakin aja! Harus Yakin!
  • Fokus : Fokus itu penting banget bagi penulis waktu nulis. Kalau perlu, minta teman-teman, bapak, ibu, adek atau siapa aja  yang ada di sekitar kalian untuk mengerti. Kabarkan kepada mereka bahwa kalian mau nulis dan butuh waktu fokus, biar feel nggak pecah. Dengan begitu, kita bisa nulis tanpa ada jeda.
  • Penghargaan : Berikan penghargaan bagi diri kalian sendiri kalau kalian berhasil menyelesaikan sebuah tulisan. Misal, “Kalau ini selesai aku mau makan cokelat. Kalau belum selesai aku nggak boleh makan cokelat.” Nah dengan begitu, ada semangat yang serta merta muncul dalam diri sendiri untuk menulis. Ini perlu nggak perlu sih, tapi bisa.
  • Membayangkan : Bayangkan betul tokoh, konflik, setting, alur, waktu, suasana dari ide yang akan kalian tulis. Niscaya akan sangat mudah ketika kita menulis. Karena di otak kita udah ada gambaran macam film, dan kita tinggal mengolah. Semua bahan sudah kita dapatkan. Kita tinggal masak aja.
  • Kalau di tengah jalan tiba-tiba bebal, syarat utama – DIAM! Jangan ngeluh. Jangan ngak nguk atau grusak grusuk. Karena itu serius NGERUSAK FEEL BANGET. Diam, tenang aja. Santai. Diam sambil mikir ulang, bayangkan ulang. Atur pernapasan sambil mikir-mikir lagi bagaimana cerita kalian. Kalau sudah cukup tenang, coba tulis lagi. Mau bagus mau jelek terserah. Tenang aja, ada waktu sendiri buat kalian baca ulang dan edit habis cerita kalian sendiri.


Begitu ya kawan untuk membangun feel di kelas tahan ke 2. Lenjeh banget aku kasih judul kelas. Habis aku nggak tau lagi mau kasih nama apa. Yang penting isinya yaa. :D

Semoga bener-bener bermanfaat. Besar harapanku dari postingan ini bisa mewujud karya dari kalian. Salam karya!

Boleh dong kalau kalian punya karya dan mau saling berbagi, bagi link yaa. Di kolom komentar. ^^

Semangat bercerita ya ^^

Love You All.



5 comments:

  1. Setuju banget kak. Kalau nulis cerpen harus selesai dalam satu waktu biar lega �� Tapi aku mau tanya. Kalau nulis novelet dan novel kan ada beberapa bab, pastinya nggak bisa selesai hari itu juga. Perlu dilanjutkan lain hari. Nah, gimana tipsnya supaya feel nya tetap kuat dan nyambung dengan sebelumnya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai Riski 😃
      Salam kenal 😄
      Okay, tips menulis novel atau novelet yaa.
      Hari ini aku spesial post bahas itu ya dear. 😉😘
      Terima kasih sudah berkunjung...

      Delete
  2. Permisi, mau berbagi link tempat karya-karya aku. Silakan baca dan follow, komentar juga kalau berkenan di riskidiannita.blogspot.com
    Juga di Wattpad akun https://www.wattpad.com/user/DiannitaRiski
    Maaf, kebanyakan promo ya. Terima kasih

    ReplyDelete
  3. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete