Dua gadis Asih di dalam rumah kebingungan melihat dia. Nyaris setiap hari sang Ibu duduk sembari menenteng buku. Tak seperti biasanya.
Kanvas, kuas, palet, cat air, nyari tak tersentuh..
Asih tidak pernah berasa tua dalam berkarya. Lalu kenapa dia berhenti? Apa iya gara-gara pandemi? Bukankah seharusnya justru makin banyak pula inspirasi yang masuk ke dalam pikiran dan hati?