Wednesday, May 6, 2020

#4 Nurdin 🌾


Nurdin duduk di pelataran sembari mengisap rokok, ditemani suara pengajian yang sedari tadi dia dengarkan dari ponselnya.
.
Lelaki jangkung itu sesekali mengernyitkan dahi, ketika mendengar satu atau dua kalimat yang butuh didengar dengan konsentrasi tinggi.
Matanya yang bulat belok agar cekung dikelilingi lubang hitam lantaran nyaris tak tidur semalam.
.
Di depannya ada 2 bocah kecil tengah bermain pintu almari yang siap dikirim.
.
"Awas, Nang. Nanti kalau kotor Bapakmu yang tanggung jawab."
.
Begitu sesekali Nurdin melarang kedua anaknya, tapi dia pun tak benar-benar melontarkan peringatan.
.
Setelah rokoknya habis, Nurdin menghampiri si kecil dan mengangkatnya naik ke atas almari. Kemudian mengambil handphone dan memotretnya.
.
"Turunin, Pak. Aku nggak bisa turun sendiri."
"Sek..." Sergahnya masih fokus menatap layar, membuat postingan dengan caption. -Maha Karya, Siap Kirim-
.
Lelaki kelahiran Banjarnegara ini terkenal religi dalam setiap tutur kata, terampil, dan tekun. Kalau tidak, mana bisa dia merakit kayu jadi tempat baju?
.
Sambil mengamplas, biasanya sesekali dia nembang sholawatan.
Tujuan hidupnya satu, istri dan anak-anaknya bisa bahagia dengan segala jerih payahnya.
Lelaki baik yang setia dan sederhana.
Bapak yang kuat dan tidak mudah tersulut emosi.
Lelaki idaman kata Ida -- istrinya.
.
"Hidup hanya cerita, buatlah cerita yang baik selagi masih hidup." (send)
Iya... Nurdin memang gemar membuat kalimat-kalimat motivasi.
.
"Mas, nggak jadi ngantar STNK?" Ida keluar sambil membawa sepiring hangat pisang goreng legit.
Oh iya! Nurdin lupa harus mengantar STNK yang dia temukan semalam di tikungan jalan sebelah masjid. Barangkali punya jamaah sholat isya. Kasian juga kalau ngga Nurdin antarkan.
.
"Yowe, Bapak keluar sebentar."
"Ikuuut...." Teriak si bungsu yang masih di atas lemari.
.
"Looo bocah ngopo kok tengkreng koyok jalu (burung peliharaan Nurdin)"
.
Nurdin terkekeh sambil menurunkan di bungsu, dan bersiap pergi. Dua anaknya lantas sigap bersiap pula ikut si Bapak.
"Assalamualaikum." Ucap Nurdin.


No comments:

Post a Comment