Sunday, May 3, 2020

#1 Alin 🌻


Malam ini akan menjadi malam yang panjang. Tapi tidak perlu semakin mengulur waktu -- agar malam lekas usai, dengan hanya masalah warna. Alin suka malam yang panjang. Warna apa saja boleh, yang penting terang. Alin ingin terlihat paling menyala dibanding yang lain.
.
Ada satu hal yang dia sadari dalam hidupnya selain suaranya yang indah, wajahnya ... Cantik!
Kulit putih, mata belok, bibir merona, rambut yang mengkilau, apalagi?
Bukankan itu sudah cukup untuk menyandang predikat cantik?
.
Ini bukan panggung pertama Alin. Sudah yang ke empat puluh enam.
.
Dia akan naik ke atas dengan senyuman paling merekah, melenggak lenggok sambil bersenandung. Mengibas ngibaskan rambut panjang bercat cokelatnya penuh percaya diri. Semakin banyak pujian, semakin kencang dia bernyanyi.
.
Tidak ada yang menyematkan kata bebas pada panggung -- yang memasung para penyanyi demi beberapa lembar rupiah, selain Alin.
.
"Setidaknya di atas sini aku tidak perlu menunjukkan bahwa aku hebat. Aku sudah terlihat."
.
Ketika turun dan pulang, Alin tak lagi menjadi "Alin"
Berdiam di dalam kamar sembari memikirkan, apa lagi yang mesti dia tunjukkan kepada semua agar mereka tahu, Alin ada dan bersinar.
.
Cobalah menjadi teman paling ada untuknya.
Kamu akan mengenal Alin dengan cara terbaik yang bisa Alin beri dan tunjukkan. Alin yang lembut dan pendengar yang setia. Alin yang tak ragu merengkuhmu tanpa perlu bertanya apakah kau bersedia?
Alin seringkali bertanya-tanya, mereka yang sekadar melempar puji, benarkah bersetia padanya?
.
Gadis kelahiran Lembang ini suka menjadi pusat perhatian. Karena dia merasa pantas untuk itu.
Lagi pula mereka harus tahu, Alin bisa jadi nomer SATU.


No comments:

Post a Comment