Sunday, May 3, 2020

#2 Tika 🌻


"Mas... Sarapannya sudah siap. Kamu makan dulu, aku mau cebokin sekalian mandiin Lina."
.
Tidak ada yang pernah tahu perasaan Tika, harus mengulur jarak nyaris 1.500 km dari keluarganya di Banjar.
.
Keputusan dia untuk menikah dan tinggal bersama suami di Sulawesi, jelas menjadi keputusan yang dia ambil tanpa mabuk! Sadar sesadarnya.
Meski begitu, secara sadar pula Tika seringkali menggulung harap ada seseorang yang dia kenal tandang ke rumahnya. Atau tak perlu ke rumah, bertemu di jalan saja, dia sudah bahagia.
.
Sekadar ingin bercerita barang sealinea, lalu dapat pula kabar bapak ibunya di Jawa. Iya, Seringkali Tika hanya rindu. Momen pulang pun tak mesti setahun sekali.
.
Perempuan lugu nan ayu ini bahkan tak sering bersolek setelah Lina mbrojol dari rahimnya. Setelah bocah itu ada, Tika makin sibuk. Melayani suami, dan mengurusi semua kebutuhan rumah tangga.
Kebiasaannya semasa gadis lambat laun musnah dari rutinitas.
Tapi Tika tetap ayu. Putih, mata belok, rambut yang lebih sering ditutup kerudung, hanya badannya saja yang sedikit .... berubah. Tapi Tika tetap Ayu. Bahkan jauh lebih ayu sebagai istri dan ibu, sekarang.
.
Berapa usiamu sekarang?
Tika bahkan punya anak di usianya yang ke 23. Dan dia bisa mengendalikan semuanya! Dapur, kasur, pelataran, semuanya.
.
Dari yang awalnya rutin tebar pesona di dunia maya, sampai tak punya waktu untuk sekadar memastikan kabar di beranda.
.
Yang penting si kecil Lina baik-baik saja.
.
Di Toili ini kehidupan baru, mereka mulai. Berbekal keluguan dan kenaifannya, Tika "nekat" menjadi ibu rumah tangga. Sambil seringkali mendekap erat rasa rindu kepada Bapak Ibunya.
.
Iya, yang penting sekarang Lina bahagia, dan dia baik-baik saja.

Baca Juga

No comments:

Post a Comment