Biarkan Mereka Ada.
Ya, bener banget. Biarkan mereka semua ada sebagaimana harusnya mereka ada.
Haiiii
Selamat bermalam Ramadhan. Semoga ibadah di bulan suci ini lebih lancar dan lebih dekat pula kepada Allah ya teman-teman. Mulai deh, atur rencana apa aja yang mau dicapai pada Ramadhan kali ini. Biar (siapa tahu) malah bisa diteruskan sampai Ramadhan selanjutnya dan selanjutnya. Amin ^^
Begini, aku ingin membagikan sesuatu yang menurutku perlu kalian tahu. Apa tuh? Itu tuh, soal mereka yang harus kita biarkan selamanya ada.
Jadi ceritanya kemarin itu menang lomba cipta puisi Gagas Media dan dapet novelnya O'om Moamar Emka. Hihi
Bukan niat pamer atau sejenisnya, justru dari kejadian itu aku ingin membagi fakta di balik terciptanya puisi itu.
Yaitu dengan membiarkan mereka ada.
Dulu! Ya ungkapan dulu rasanya tepat dan seakan waktu itu sudah lama sekali berlalu.
Dulu aku pernah memiliki masalah sama teman-teman SMA dan itu cukup membuatku sakit bukan main. Kecewa, sedih, nggak adil, ah semua yang membuat hati ini seperti terkoyak bahkan sampai sekarang. Aku hampir nggak mau mengingat lagi karena dijamin pasti nangis.
Nah, dari kejadian itu, tiba-tiba ada yang bilang ke aku, biarkan mereka ada.
Mereka itu yang nantinya akan jadi pusaka kalau kamu mampu mengolah rasa kamu dengan baik. Pemompa jantung ketika kamu terpuruk.
Bukan berarti aku dendam ya. Aku sudah memaafkan. Lunas maafku sudah kukirim ke langit, terlepas dari apakah mereka memaafkan aku pun diri mereka sendiri atau tidak. Ya, memaafkan diri sendiri pun perlu karena aku menyadari dengan peristiwa begitu, aku seolah mengotori jiwa dan ragaku. Sungguh, sakit hati itu sudah bersih kubasuh.
Tapi namanya perempuan, aku lupa ini kutipan siapa, semoga penulisnya nggak keberatan dan segala manfaat yang tulisan ini berikan bisa mengalirkan pahala pula untuk dia. Begini kutipannya.
Dasar perempuan, mereka memang sudah memaafkan tapi susah melupakan.
IYA! Sumpah aku ingat detail kesedihanku. Teramat sangat.
Dari peristiwa itu aku belajar banyak. Siapa pun, apapun, bagaimana pun, yang nangkring ke cerita hidupku. Sedih, marah, jengkel, senang, kecewa, apapun, akan selalu kubiarkan ada. Termasuk mantan barangkali.
Karena perlu kalian tahu, menciptakan perasaan benci, marah, kecewa itu susah! Nggak bisa disengaja. Maka ketika Tuhan menghadirkan itu, nikmati betul. Rasakan betul, sampai kita lupa kita tengah sakit.
Sungguh, rasa itu kekuatan.
Orang yang memberikanku nasihat itu pun entah bagaimana bisa membuatku tak bisa melupakan dia dan semua sikap dan sifatnya. Dia mengajarkan banyak hal, termasuk memaafkan. Aku memaafkannya. Bahkan masih kerap mendoakan dia, dan menyalurkan segala macam bentuk sayang lewat udara yang semoga sampai tepat di jantung hatinya.
Maka ketika kita dijatuhkan pada keadaan harus membuat puisi, rasa yang sudah kita punya bisa kita olah kembali lewat kata-kata. Itu yang aku lakukan di semua puisiku.
Termasuk semua puisi cinta yang aku buat, semua itu tercipta benar dari rasa cintaku sendiri.
Maka biarkan mereka tetap ada sekalipun mereka "hilang".
Himpun rasa itu sebagai kekuatan yang bisa kita olah menjadi karya.
Begitu teman, itu yang aku lakukan saat menulis puisi tema Kehilangan dan Menemukan untuk aku ikutkan ke Gagas Media. Dan boom ternyata aku berhasil. Yang dari hati pasti akan sampai ke hati. Dari hatiku yang kukirimkan kepada hatiNya semoga sampai ke hati kalian semua. Sebenarnya ini rahasiaku yang paling rahasia dalam mengolah kata.
Semoga bisa dimengerti, dipahami, dan dimaafkan ^^
Aku memaafkan, tapi sengaja tidak melupakan. Semoga kalian bisa memahaminya dan kalau benar baik, bisa mengikuti.
Penulis itu, kalau punya musuh, sekali pun kita harus membunuhnya, bunuh dia dengan cara yang indah, lewat kata-kata. ^^
Semangat menjalankan ibadah puasa ya teman-teman. Semoga kita bisa tetap indah, sebagaimana harusnya. Aamiin
Salam. ^^
ai
Sebelumnya #Kelas Menulis 7: https://rahmymadina.blogspot.co.id/2017/05/kelas-menulis-7-menulis-itu-rangkaian.html
Sebelumnya #Kelas Menulis 7: https://rahmymadina.blogspot.co.id/2017/05/kelas-menulis-7-menulis-itu-rangkaian.html
"yang dari hati pasti sampai ke hati", setuju dengan pernyataan ini kak, suka selalu sama tulisan kak amy. semangat dan terus berkarya kak!
ReplyDeleteHai hai. Hehe maaf baru bisa balas karena baru mulai on lagi 😅
DeleteTerima kasih ya.
Bukan secara kebetulan, kalimat itu pun aku dapatkan dari seseorang. Dan Alhamdulillah bermanfaat buat aku. Semoga bermanfaat buat kamu juga yaa kak 😍