Haiiiii 😄
Malam semua...
Semoga kita semua selalu baik-baik saja ya. Jadi bisa saling memberi manfaat. Udah berapa pekan ya aku belum nerusin Kelas Menulis? Berasa udah lama banget.
Di postingan ini aku mau nerusin ke pengarakteran.
Apa sih pengarakteran dan seberapa penting?
Penting pakek banget. Serius. Karena ide kalian yang sederhana bisa menarik dan enak diikutin kalau tokoh yang kalian ciptakan bisa kongkrit.
Terus gimana caranya?
Begini,
Kita sebagai penulis, (alangkah baiknya) mau srawung atau menumbuhkan jiwa sosial kita. Ini nggak jauh-jauh sih dari perintah membaca. Emang gitu doang caranya. Kita saling membaca antar sesama manusia dan makhluk. Baru kita bisa mendeskripsikan tokoh kita. Misal, ketika ada temen yang ndilalah lagi kena musibah, jangan sungkan-sungkan menanyakan kenapa, atau lebih bagus lagi kalau mau bantu.
Nah, dari cara dia bercerita amati betul, gerak mata saat dia gelisah, cara dia nahan nangis atau malah pas nangisnya, gaya dia cerita, bibirnya, matanya, semua. Itu info buat kita dengan tujuan kita bisa mengenal betul tokoh kita.
Itu dulu aja coba terapin, aku kasih contoh satu bikin pengarakteran. Ini bukan cerita ya, aku cuma ngasih contoh pendeskripsian tokohku lewat reka adegan atau sepenggal kisah. 😊
Semoga bisa dipahami yaaa...
------------------------------------------------------------------------------
Rizal
Kalau orang diibaratkan buku, dia seperti buku filsafat yang terbuka. Dengan segala macam penjelasan dan jawaban yang dia punya.
Pecinta traveling ini tidak peduli pada persepsi orang terhadapnya. Yang ada di kepalanya hanya ingin meluruskan semua berdasar pada ideologi dia sendiri.
Laki-laki berkulit putih dengan perawakan tinggi jangkung ini nggak tanggung-tanggung kalau diminta bicara di depan umum. Bagaimanapun keadaan saat itu, hajar saja. Semua sikon dianggapnya nyaman.
Bebas, kalau ada satu kata yang bisa menggambarkan dia. Meski begitu, kalau kau mengenalnya kau akan melihat di sekeliling Rizal, ada semacam jeruji yang membuat dia taat pada struktur, teknik, atau kaidah hidup.
Semua orang dianggapnya teman, sama seperti perlakuannya terhadap makanan. Apa saja boleh lah.
Selain hp, dia juga nggak bisa lepas dari yang namanya rokok.
Satu yang aku ingin kalian tahu, biar begitu, Rizal mengidamkan sosok perempuan keibuan yang bisa menjadi pendampingnya kelak.
Selera humornya sama renyahnya seperti gaya berpikirnya. Crunch bukan main.
Rizal, berkawan dengannya mudah memang, sama mudahnya dengan membuat dia kecewa.
Nah, begitu kiranya contoh pengarakteran.
Semoga bermanfaat yaaaaa...
Sampai jumpa besok lagi 😄
Salam.
Sebelumnya #Kelas Menulis 4: https://rahmymadina.blogspot.co.id/2017/05/kelas-menulis-4-tips-menulis-cerita.html
Selanjutnya #Kelas Menulis 6: https://rahmymadina.blogspot.co.id/2017/05/kelas-menulis-6-tips-menulis-cerita.html
Sebelumnya #Kelas Menulis 4: https://rahmymadina.blogspot.co.id/2017/05/kelas-menulis-4-tips-menulis-cerita.html
Selanjutnya #Kelas Menulis 6: https://rahmymadina.blogspot.co.id/2017/05/kelas-menulis-6-tips-menulis-cerita.html
wah keren banget, Kak.
ReplyDeleteAlhamdulillah tambah ilmu.
Cus ah nyoba :)
Wuuuww makasih Dek Ayumi 😄😄
DeleteSelamat mencobaaa
sangat bermanfaat :)
ReplyDeleteMakasih Renant..
DeleteSelamat menjelajah blog ku 😊😊