Tuesday, May 2, 2017

Kelas Menulis #3 - Tips Menulis Cerita


Membangun Rasa ke-3


Sore ^^
Kemarin dapat masukan, katanya terlalu panjang postingan kelas yang ke 2, okelah. Untuk postingan ini akan lebih aku padatin yah.

Impianku sedari kecil adalah menjadi penulis. Dan mengetahui pembaca blogku setiap hari bertambah meski satu atau dua orang, terus terang aku bahagia campur terharu, campur nggak nyangka. Ah, pokoknya seneng. Seneng banget. Jadi yang paling utama mau aku sampaikan adalah, terima kasih. Telah sudi menerima bahkan menimang-nimang “anak” ku secara pantas. Bahkan beberapa ada yang sampai menghubungiku secara pribadi, sungguh sebuah kehormatan bagi aku untuk langsung bertukar kata dengan pembaca tulisanku. ^^

Terima kasih. Terima kasih. Kehadiran kalian luar biasa indah. Serius. Aku seneeeeeng banget! :’D

Aku akan tetap mengusahakan yang terbaik. Menulis bagiku adalah salah satu cara yang indah untuk bisa berjumpa dengan kalian. Semoga ketika kalian membaca tulisanku ini, kalian merasakan betul hadirku. Karena ketika menulis pun aku selalu merasa sedang berbicara betul dengan kalian. :D

Masih soal “rasa”. Biar lenyeh dulu ya ^^

Tips ke 3 yang biasa aku lakuin untuk mempertajam rasa adalah. Ssstt... it’s a little secret. Haha

MEMBACA. Hah? Itu doang?

Iya itu! Nggak pakek doang! :D

Seperti perintah pertama Allah, Iqra’ yang artinya bacalah. Bacalah atas nama Tuhanmu. Ternyata perintah itu punya maksud yang luar biasa hebat. Kalau kita sama-sama tahu, perintah itu diturunkan kepada Nabi Muhammad, padahal kita tahu Nabi Muhammad buta huruf. Jadi pahami betul maksud Allah, adalah membaca qalam, ayat-ayat yang tergelar di muka bumi ini. Semesta menyimpan cerita dan kita perlu tahu itu. Termasuk cerita kita sendiri. Berawal dari cerita hidup kita, kita asah rasa peka terhadap kita sendiri, seperti bagaimana rasanya saat kita pusing, sakit gigi, ngantuk tapi nggak bisa tidur, nah baca itu!

Mulai dari yang paling simpel, sampai akhirnya kita kenal betul siapa dan seperti apa diri kita, lantas kita bisa mengenal orang lain.

Kita tahu bagaimana rasanya sakit kepala, maka ketika kita mendapati teman yang sedang sakit kepala, kita tahu apa yang harus kita lakukan untuk dia karena kita tahu sesakit apa yang tengah dia derita.

Nah itu membaca. Mengasah peka kita. Karena sekali lagi aku katakan, kalau ingin dibaca, kita pun harus mau membaca. Jadi, sudahkah kita saling membaca? ^^

Dari situ sebenarnya segala macam feel aku dapatkan sampai membuat beberapa dari kalian nangis-nangis baca ceritaku (asli aku pun ikut nangis waktu nulis) hehehe

So, gampang atau susah, bergantung dari kita. Mau atau enggak. ^^

Jadi, selamat membaca ya...



No comments:

Post a Comment