Wednesday, May 3, 2017

Gunung



Entah berapa lama kita tak lagi saling bersua.
Kamu dengan egomu. Aku dengan ketakutanku.
Sesekali, tatap mata dan halus tutur tegur sapamu, mampir ke ingatanku.

Sekadar duduk menikmati secangkir teh buatanku yang kepul yang kutahu adalah kesukaanmu.
Aku sengaja membuatnya sedikit lebih panas, agar kau bisa tinggal beberapa menit lebih lama.
Tidak ada diskusi.
Kita hanya saling membuka kenangan lama.
Dan kamu, bercerita panjang lebar perihal kita yang pernah saling mengisi.
Membuatku sadar, bahwa aku tak pernah sekali pun berhenti mencintaimu.
Dan namamu, selalu labuh dalam doaku, pada langit malam yang gigil.
Pada subuh yang bergelayut mesra.
Pada terik yang sengat.
Pada senja yang tutup perlahan.
Ya, serutin itu aku mengingatmu dalam rindu.

No comments:

Post a Comment