Cerpen karya Rahmy Madina
Ilustrasi EF Lazuardo
Langkah
kaki pemuda itu terseret-seret. Menimbulkan bunyi srak-srek malas. Kalau ada
orang yang benar-benar memperhatikan, rasanya ingin membawa dia kembali ke
kasur. Sudut mata panda itu merah, kentara semalam tak bisa terlelap. Kebutuhan
memaksa Den harus memangkas waktu istirahat. Kalau tidak begitu, dia pasti
sudah menggali kubur dia sendiri karena harus mati tergilas lapar.