Thursday, April 27, 2017

Ular-ular Peliharaan Bapak

Cerpen Rahmy Madina (Suara Merdeka, 24 April 2016)


Ular-ular Peliharaan Bapak ilustrasi Hery Purnomo

Sudah berulangkali kami meminta Bapak berhenti. Memelihara ular bukan pilihan yang tepat. Apalagi dalam jumlah banyak. Dipelihara sejak baru menetas pun, ular tetap buas dan licin. Kalau ular-ular itu lepas dari kandang, Bapak dan kami sekeluarga pasti bingung. Seekor ular sajalepas bisa bikin geger orang sekampung, bahkan lebih.Ular itu bisa menyelinap masuk ke kamar, ke laci meja, ke lemari baju, bahkan ke brankas Bapak.

Wednesday, April 26, 2017

Nasi Bungkus Istimewa

Cerpen Rahmy Madina (Suara Merdeka, 28 Februari 2016)


Nasi Bungkus Istimewa ilustrasi Putut Wahyu Widodo


Aku tak tahu penyebab pasti kenapa Kakek tak kembali ke rumah kami, sehingga Nenek selalu termangu menatap ombak bergulung-gulung yang seakan tak punya lelah. Aku kerap memperhatikan Nenek dari balik kaca jendela yang kupastikan tetap bersih, meski kami tinggal di pesisir.

Lelakiku

Ketika aku membaca sepotong senja milik Seno Gumira, aku membayangkan dia tengah berkutat di dalam ruang kayu penuh buku.
Dengan cahaya kuning terang dan kaca mata yang tidak mungkin dia tanggalkan saat dia melumat kata demi kata.