Saturday, September 30, 2017

Soto Sumur

Naskah ini telah saya ikut sertakan dalam lomba Sastra dan Seni FIB UGM 2017

            Tardi enggan untuk sekadar duduk di depan warung yang seolah berubah sekejap menjadi seperti rumah makan. Walau dalam hati dia ikut mengucap syukur, pelanggan Soto Sumur tidak sama enggan dengan dia, untuk naik ke lantai dua. Warung itu masih tetap ramai orang-orang necis, seperti biasa. Sudah delapan bulan, hampir seperti usia kandungan, Soto Sumur tutup dari kios di pasar —pindah ke depan rumah Udin, pemilik warung. Untung tidak sampai gulung tikar.

Wednesday, August 2, 2017

Perempuan Itu (Suara Merdeka - 30 Juli 2017)

Cerpen karya Rahmy Madina Suara Merdeka 30Juli 2017


TANAH perkuburan itu masih basah dan gembur. Jejak langkah para peziarah bahkan belum sampai tersapu, dan kemuning yang tertancap ragu-ragu rubuh. Di bawah mereka ada jazad yang baru semayam, beberapa waktu lalu berpulang. 

Hening masih tetap hening. Tiada terjerat isak, tiada terbelenggu duka nestapa. Sementara Buyung lelap dalam dekap. Belum melepaskan puting yang sejak tadi dia isap. Itulah yang menjadi senjata bagi Hening untuk tidak ikut mengantar sampai dekat pusara. Pada detik ini, kesetiaan dia akhirnya teragukan. Betapa tidak? Selama ini tak ada yang percaya perempuan itu benar-benar menaruh cinta. Mereka menganggap segala macam tindakan dia dusta belaka.

Sunday, July 30, 2017

Diam


Dinding dan kenang
Yang sama-sama mengkristal terdiam