Tuesday, October 1, 2013

Laut




Entah bagaimana aku menyebutkan kata awal, karena aku sendiri tidak tahu dari mana tulisan ini bisa berawal. Tiba-tiba, bahkan sebelum aku sendiri menyadari kalau aku punya gagasan macam ini, aku merasa ingin sekali menuliskannya. Entah apa karena cita-citaku yang begitu besar untuk menjadi seorang penulis. Entah karena aku memang suka menulis, dan menulis sudah seperti kebutuhan bagi jiwa dan ragaku. Atau, entah apa karena iseng. Yang jelas aku ingin rasaku ini tertulis. Begitu saja sebenarnya. Tak ada alasan yang terlalu mewah atau terlalu riyel. Cuma pingin nulis ini aja. So, sah sah aja ya… ^^

            Tau nggak? Entah kenapa, mendadak aku merasa kagum sama laut. Hanya kagum. Karena sebenarnya aku tidak terlalu suka memelankoliskan keadaan dengan pergi ke laut, terus teriak-teriak nggak jelas. Tapi kali ini, aku merasa sangat kagum pada laut. Ya, laut. Bukan pasir putih yang terbentang di sekitar laut. Tapi lautnya. Airnya. Bukan karena akhirnya aku merenung bahwa aku punya zodiak “Aquarius” yang berarti air. Atau apa karena aku tahu betul kalau disetiap derap jantung dan aliran nadiku aku membutuhkan air. Lagi-lagi aku menjadi tolol tanpa tahu alasannya. Laut itu, kebebasan yang begitu mengagumkan. Setidak nya itu definisiku.

            Laut itu, air. Tapi bukan sekedar air. Dia adalah air yang tertampung dalam wadah begitu besar. Air yang memiliki kadar gelombang yang tak terduga kekuatannya. Kekar, meski aku sendiri kurang yakin kalau air itu punya alat yang bisa menimbulkan tekanan. Yang jelas, laut itu dekat dengan kata bebas. Bebas berekspresi dan bebas mengekspresikan. Aku mengaguminya tanpa mengenyahkan kekuatan penciptanya yang pasti jauh lebih kuat dan besar.

            Seperti layang layang yang akhirnya bisa terbang tinggi sampai ke langit, tanpa harus ditarik ulur tuannya kembali ke bumi. Itulah laut, dengan kekuatan dan kemandiriannya dalam mengeksplorasikan seluruh zat yang terkandung di dalamnya. Penegasannya, kalau yang diciptakan saja bisa sehebat itu, apa lagi yang menciptakan. :)

            Kalian tahu seperti apa rasanya ketika telapak kaki kita yang tak beralas tiba-tiba dipenuhi butiran pasir halus, kemudian terbasuh air laut yang kualitas deburnya sudah distabilkan? Hmmm… ini yang paling bisa membuatku memejamkan mata karena kagum. Mendadak seperti ada sesuatu yang sejuk menyelimuti seluruh telapak kakiku, dan kesejukkan itu tiba-tiba merambat ke seluruh tubuhku. Ditambah angin tipis yang segar dan bisa mengibarkan kain yang membungkus badanku.

            Riuh depur ombak yang kuat dan membentuk nada kehidupan yang eksotis. Apalagi ketika fajar menyingsing atau ketika matahari tenggelam. Ditambah suara burung camar yang mengiramakan senandung lagu kedamaian. Mendadak, dalam bayanganku tersirat bahwa laut punya komposisi bentuk kehidupan yang sangat tepat. Itu alasanku kenapa aku tiba-tiba suka laut. Bukan karena Neptunus atau Aquarius. Buatku, kali ini laut tetap saja punya arti tersendiri. Dan lagi-lagi, rasa kagum itu mengingatkanku pada kuasa Tuhan yang tak terhingga jarak ataupun jumlahnya.

 Thanks God :)

           

1 comment: