Entah bagaimana aku menyebutkan kata awal, karena
aku sendiri tidak tahu dari mana tulisan ini bisa berawal. Tiba-tiba, bahkan
sebelum aku sendiri menyadari kalau aku punya gagasan macam ini, aku merasa
ingin sekali menuliskannya. Entah apa karena cita-citaku yang begitu besar
untuk menjadi seorang penulis. Entah karena aku memang suka menulis, dan
menulis sudah seperti kebutuhan bagi jiwa dan ragaku. Atau, entah apa karena
iseng. Yang jelas aku ingin rasaku ini tertulis. Begitu saja sebenarnya. Tak
ada alasan yang terlalu mewah atau terlalu riyel. Cuma pingin nulis ini aja.
So, sah sah aja ya… ^^
Tau
nggak? Entah kenapa, mendadak aku merasa kagum sama laut. Hanya kagum. Karena
sebenarnya aku tidak terlalu suka memelankoliskan keadaan dengan pergi ke laut,
terus teriak-teriak nggak jelas. Tapi kali ini, aku merasa sangat kagum pada
laut. Ya, laut. Bukan pasir putih yang terbentang di sekitar laut. Tapi
lautnya. Airnya. Bukan karena akhirnya aku merenung bahwa aku punya zodiak
“Aquarius” yang berarti air. Atau apa karena aku tahu betul kalau disetiap
derap jantung dan aliran nadiku aku membutuhkan air. Lagi-lagi aku menjadi
tolol tanpa tahu alasannya. Laut itu, kebebasan yang begitu mengagumkan. Setidak
nya itu definisiku.
Laut
itu, air. Tapi bukan sekedar air. Dia adalah air yang tertampung dalam wadah
begitu besar. Air yang memiliki kadar gelombang yang tak terduga kekuatannya.
Kekar, meski aku sendiri kurang yakin kalau air itu punya alat yang bisa
menimbulkan tekanan. Yang jelas, laut itu dekat dengan kata bebas. Bebas
berekspresi dan bebas mengekspresikan. Aku mengaguminya tanpa mengenyahkan
kekuatan penciptanya yang pasti jauh lebih kuat dan besar.
Seperti
layang layang yang akhirnya bisa terbang tinggi sampai ke langit, tanpa harus
ditarik ulur tuannya kembali ke bumi. Itulah laut, dengan kekuatan dan
kemandiriannya dalam mengeksplorasikan seluruh zat yang terkandung di dalamnya.
Penegasannya, kalau yang diciptakan saja bisa sehebat itu, apa lagi yang
menciptakan. :)
Kalian
tahu seperti apa rasanya ketika telapak kaki kita yang tak beralas tiba-tiba
dipenuhi butiran pasir halus, kemudian terbasuh air laut yang kualitas deburnya
sudah distabilkan? Hmmm… ini yang paling bisa membuatku memejamkan mata karena
kagum. Mendadak seperti ada sesuatu yang sejuk menyelimuti seluruh telapak
kakiku, dan kesejukkan itu tiba-tiba merambat ke seluruh tubuhku. Ditambah angin tipis
yang segar dan bisa mengibarkan kain yang membungkus badanku.
Riuh
depur ombak yang kuat dan membentuk nada kehidupan yang eksotis. Apalagi ketika
fajar menyingsing atau ketika matahari tenggelam. Ditambah suara burung camar
yang mengiramakan senandung lagu kedamaian. Mendadak, dalam bayanganku tersirat
bahwa laut punya komposisi bentuk kehidupan yang sangat tepat. Itu alasanku
kenapa aku tiba-tiba suka laut. Bukan karena Neptunus atau Aquarius. Buatku, kali
ini laut tetap saja punya arti tersendiri. Dan lagi-lagi, rasa kagum itu
mengingatkanku pada kuasa Tuhan yang tak terhingga jarak ataupun jumlahnya.
Thanks God :)
Great.
ReplyDelete