Mimpi,
adalah kunci.
Untuk
kita, menaklukkan dunia.
Berlarilah,
tanpa lelah.
Sampai
engkau, merainya.
Laskar pelangi takkan terikat waktu
Bebaskan mimpimu di angkasa
Warna bintang di jiwa
Bebaskan mimpimu di angkasa
Warna bintang di jiwa
Menarilah dan terus tertawa
Walau dunia tak seindah surga
Bersyukurlah pada Yang Kuasa
Cinta kita di dunia selamanya
Walau dunia tak seindah surga
Bersyukurlah pada Yang Kuasa
Cinta kita di dunia selamanya
Kurang
Lebih seperti itu lirik lagu Laskar Pelangi yang sampai saat ini selalu
menimbulkan getaran luar biasa, kalau saya menyanyikannya dalam keadaan mata
terpejam.
Pernah
suatu hari, ada salah seorang rekan bertanya kepada saya, “kenapa sih, kamu sebegitu
percayanya sama mimpi?”
Kenapa
sih?
karena
saya percaya mimpi itu anugerah yang luar biasa yang Tuhan berikan kepada kita.
Kita,
sebagai manusia pasti memiliki komposisi sendiri-sendiri. Salah satu diantara
kita ada yang bermimpi menjadi ahli fisika karena dia hafal semua rumus yang
ada. Ada juga yang punya mimpi buka warung Bubur Kacang Ijo karena dia bisa
membuat Bubur tersebut dengan sangat lezat. Bahkan ada pula yang memiliki mimpi
sederhana dan mulia, yaitu menaikan haji kedua orang tuanya.
Apapun
itu, kalian berhak menjadikannya sebagai mimpi, yang akan kalian kejar.
Bermimpi
itu sah-saha saja, asal mimpinya bukan jadi pencopet atau apalah.
Saya
selalu merasa begitu bersemangat ketika membicarakan MIMPI. Karena saya
percaya, tak ada yang tidak mungkin, selama kiya yakin.
Ya,
keyakinan. Kalau bermimpi saja kita tidak berani, lalu apa yang sebenarnya
tengah kita lakukan sekarang? Hey guys, kita punya mimpi, dan jangan pernah
takut untuk membuatnya jadi nyata. Masih ingat sama si kupu-kupu? Dia menjadi
indah bukan tanpa perjuangan. Dan kalian pun demikian.
Setiap
saya meresapi tiap lirik yang ada pada lagu di atas, yang terbayang adalah,
padang rumput hijau nan luas yang berkanvaskan langit biru cerah. Tempat dimana
saya bisa berlari sekuat yang saya inginkan dan meraih apa yang menjadi tujuan
saya dengan tekat kuat, dan percaya bahwa saya mampu.
Sekali
lagi, mimpi itu anugrah. Tuhan mengadakannya agar kita memampukan diri kita. Dan
agar kita selalu yakin, bahwa kita bisa asalkan kita mau berusaha meraihnya.
Tuhan mau kita bergerak. Tidak hanya diam berpangku tangan. Tuhan mau kita
berusaha dan terus berusaha. Agar hidup kita bermanfaat untuk diri kita dan
orang disekitar kita. Dan Tuhan mau kita selalu percaya, bahwa kita PASTI BISA.
Kawan,
Bagaimana mungkin kita berhenti percaya sementara Tuhan pun tidak pernah
berhenti percaya?
Dia
mempercayakannya kepada kita, Kawan. Tuhan percaya kita mampu. Jadi, selama
bukan Tuhan yang menghentikan kita, maka jangan pernah berhenti untuk
menggapainya. Kita bisa kawan. Percayalah! ^^
Selamat
Berjuang Saudaraku.
Kita
Bisa :D
No comments:
Post a Comment